Saturday, November 14, 2015

Prambors Band - Jakarta Jakarta


Judul Album : Jakarta Jakarta
Artis : Prambors Band
Tahun Produksi : 1978
Music Director : Mochamad Noor Aroembinang
Produser : Dodo Wirawan
Produksi : DD Records
Distributor : Purnama Records

Kejayaan RADIO PRAMBORS dalam skala nasional memang sudah terbukti saat sukses meluncurkan LOMBA CIPTA LAGU REMAJA sejak tahun 1977 yang kemudian menjadi salahsatu pembaharu industri musik Indonesia dan ikut merubah arah perjalanan industri musik modern tanah air. Tidak hanya itu, embel-embel 'Prambors' nyatanya juga bisa menjadi daya jual yang cukup mumpuni di industri hiburan, sebut saja WARUNG KOPI PRAMBORS yang merajai industri film lewat trio DONO KASINO INDRO, atau SERSAN PRAMBORS, atau juga sebuah kelompok band yang diberi nama PRAMBORS BAND. Band hasil bentukan MOCHAMAD NOOR AROEMBINANG ini digawangi oleh ODING NASUTION, YAYA MUKTIO, SUDIBYO, RECHY dan DONDI, serta deretan vokalis yang terdiri dari EBEN HUTAURUK, SARAH HUTAURUK dan ZIZI. Lewat album pertama mereka JAKARTA JAKARTA, mereka mencoba tampil dengan gaya bermusik yang tidak jauh dari patron LCLR yang memang sedang berjaya saat itu. Lagu JAKARTA JAKARTA yang menjadi judul album merupakan lagu tema dari film JAKARTA JAKARTA hasil arahan sutradara AMI PRIYONO. Meskipun begitu, bukan lagu itu yang menjadi hits besar album ini, melainkan lagu berjudul KEMARAU. Lagu ini memang kuat secara materi, terdengar sangat LCLR dalam segi aransemen, sehingga banyak yang menyangka kalau lagu ini adalah jebolan LCLR. Kiprah PRAMBORS BAND terentang cukup panjang meskipun sempat vakum beberapa tahun dan muncul kembali di tahun 1986 dengan perubahan personel. 

Track List:
(semua lagu ciptaan M. Noor Aroembinang)

1. KEMARAU
2. PRIA DAN WANITA
3. KISAH ZAMAN KINI
4. JAKARTA JAKARTA
5. WAJAH WAJAH
6. SEKELUMIT
7. PELAMUN
8. SEKUNTUM BUNGA
9. PERTEMUAN
10. LINGKARAN KELABU







KEMARAU

Tiada ranting yang rimbun
Daunpun berguguran
Mata airpun kering
Tiada titik embun turun
Saat itu kemarau yang datang
Hati gersang dan berdebu
Curah hujan tiada turun
Membasahi jiwa ini

Tiada pohon yang rindang
Tempat berteduh diri
Airmatapun kering
Suara hatipun membisu
Saat itu kemarau yang datang
Cita hati terasa sendu
Cahya mentari terasa panas
Menyinari jiwa ini

Kapankah mendung datang mengalun
Mengusir kemarau kali ini
Tapi sabarlah diri menanti
Pasti kemarau pergi berganti

No comments:

Post a Comment